Saturday, December 1, 2012

Sebait Dari Hatiku

 Dulu sring ku bertanya pada Tuhan, kenapa bintangku hilang seakan bosan mmberi penerangan? Tak terhitung hari ku lewati penuh tanya tanpa jawaban, sampai jiwaku lalai akan sebuah anugrah Tuhan, cahaya bingtangku terlalu merasuk dalam pikiran, hilang semua keistimewaan terkikis sebuah bayangan, terkadang aku bertanya pada diriku sampai kapan hidup dalam sebuah harapan , tiada pilihan akhir dr sebuah perbandingan kala hati lupa akan kebesaran Tuhan.

 

Aku terbangun dr lamunan, tapi kenapa aku terjatuh dalam gelapnya drama pertujukan, sandiwara penuh kebohongan, rangkaian kata penuh kedustaan,  aturan bagai hiasan dan candaan lalaikan keindahan, inilah sisi lain kehidupaan, simpati ibarat hujan lebat berjatuhan, tp pelangi masih rabunkan penglihatan, sederhana penuh warna tanpa setitik beban, jemari menari langkahkan kaki lewati persimpangan, tibalah aku pada tempat persujudan, bercucuran tetes-tetes penyesalan, mata hati rindukan kilauan masa depan,  sungguh agung Ya Rahman, mungkin inilah makna sebuah perjuangan, kurelakan hilang sbuah senyuman tp Allah menjagaku dlm ketentraman, ku tinggalkan sebuah pijakan dan Allah bangunkan penopang kebenaran, ku ikhlaskan terbang sayap semu penenang dan Allah kirimkan rangkaian kebahagiaan, bukan hitamnya jalan tapi putihnya balasan, kerikil bukan halangkan tapi senjata teguhkan tujuan ,rencanaMu memang sempurna bahkan tanpa terkira, aku bersyukur memilikiMu ,memilikimu dan memiliki kalian.

 

 Kaki terasa kokoh diatas pijakan, labuhkan harapan pada Allah yang Maha pengampun , penuhi hati dg simponi kebenaran , melewati penantiaan sebagai waktu pemantasan, alirkan nurani ikuti skenario Tuhan , dan aku bersyukur atas apa yang sedang aku jalankan, boleh memilih tapi Allah yang putuskan, dan pilihanku sekarang kujatuhkan pada seorang insan , meski aku tahu Allah lah sang Maha memiliki sempurnya perencanaan, ku jaga sinarmu hingga waktu kan kabarkan , ijinkan aku mendekap hangat semua harapan hingga Allah kan kabulkan , ku sebut namamu dalam nada permohonan , ku siratkan sejuta perasaan di setiap perkataan , ku tundukkan pandangan di bawah kemilau sang bintang idaman , bukan kamu yg memaksa hatiku tapi Allah yang gerakkan , bukan aku yang meminta cintamu tapi Allah yang tumbuhkan , jika ada 1 nama yang selalu kau pikirkan, aku harap itu Tuhan , jika kita saling beralasan, aku harap itu demi ketaqwaan , ya Allah penuhi hati kami dg cintaMu agar tiada celah untuk syetan.

No comments:

Post a Comment